USDJPY menghentikan penurunan tiga hari
beruntun selama jam perdagangan Asia pada hari Senin. Kenaikan pasangan ini
didukung oleh pemulihan moderat Dolar AS (USD) dan sejumlah komentar Menteri
Keuangan AS Janet Yellen mengenai potensi intervensi Jepang minggu lalu.
Pasangan mata uang tersebut saat ini diperdagangkan di sekitar 153,55, naik
0,35% pada hari ini. Pada akhir pekan, Menteri Keuangan AS
Janet Yellen mencatat pergerakan tajam dalam nilai Yen Jepang minggu lalu,
namun menolak berkomentar apakah Jepang melakukan intervensi untuk mendukung
mata uang tersebut. "Saya tidak akan berkomentar apakah mereka melakukan
atau tidak melakukan intervensi," kata Yellen. Komentarnya mengenai
kemungkinan intervensi Jepang telah bervariasi selama dua tahun terakhir,
sering kali menekankan kesepakatan Kelompok Tujuh untuk mendukung nilai tukar
mata uang yang ditentukan oleh pasar. Yellen menekankan bahwa intervensi
seharusnya hanya mencoba untuk mengurangi volatilitas pasar dan bukannya
memanipulasi nilai mata uang. Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Shunichi
Suzuki tidak mengkonfirmasi adanya intervensi tersebut, demikian dikutip dari
Bloomberg. Berkembangnya spekulasi bahwa Federal
Reserve AS (The Fed) akan memangkas suku bunga di bulan September setelah rilis
data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari prakiraan telah memberikan
tekanan jual pada Greenback. Menurut perangkat CME Fedwatch, para pedagang saat
ini memprakirakan 85,5% kemungkinan bahwa pada bulan Juni tidak akan ada
perubahan pada suku bunga acuan The Fed, sementara peluang penurunan suku bunga
pada bulan September naik ke 90%. Laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis
pada hari Jumat menunjukkan petunjuk bahwa ekonomi AS sedang melambat. Nonfarm
Payrolls (NFP) meningkat sebesar 175.000 di bulan April, dari 315.000 di bulan
Maret (direvisi dari 303.000), kurang dari estimasi 243.000. Angka tersebut
merupakan kenaikan terendah sejak Oktober 2023. Tingkat Pengangguran naik ke
3,9% pada bulan April, sementara Penghasilan Rata-Rata Per Jam turun 3,9% dari
tahun ke tahun. Terakhir, IMP Jasa ISM AS tergelincir ke wilayah kontraksi, turun
dari 51,4 di bulan Maret ke 49,4 di bulan April, di bawah estimasi pasar 52,0.
