×
Ekonomi Memanas,  BRICS Dapat Respon Dari Donald Trump

Presiden terpilih Donald Trump telah mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 100% pada impor dari negara-negara BRICS—Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan—jika mereka berupaya menciptakan mata uang baru yang dimaksudkan untuk menantang dominasi global dolar AS. Ancaman ini meluas ke negara-negara BRICS yang baru-baru ini bergabung: Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Argentina, Mesir, dan Ethiopia.


Sikap Trump merupakan respons terhadap diskusi dalam blok BRICS tentang pembentukan mata uang cadangan alternatif, sebuah langkah yang mendapatkan momentum menyusul sanksi Barat terhadap Rusia pada tahun 2022. Pada pertemuan puncak BRICS bulan Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh AS "mempersenjatai" dolar, yang mendorong negara-negara BRICS untuk mengeksplorasi strategi de-dolarisasi.


Dalam sebuah posting di platform Truth Social miliknya, Trump menyatakan:

"Kami menuntut komitmen dari Negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS baru, atau mendukung Mata Uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang perkasa atau, … ."


Pendekatan ini sejalan dengan kebijakan perdagangan Trump yang lebih luas, yang mencakup usulan tarif pada negara-negara seperti Meksiko, Kanada, dan Tiongkok untuk mengatasi masalah seperti migrasi ilegal dan perdagangan narkoba. Misalnya, ia telah mengusulkan tarif sebesar 25% pada semua impor dari Kanada dan … tarif tambahan sebesar 10 %   pada barang-barang Tiongkok, yang bertujuan untuk mengekang imigrasi ilegal dan perdagangan narkoba.


Dampak ekonomi potensial dari tarif ini cukup signifikan. Analis memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga konsumen dan hubungan internasional yang tegang. Misalnya, National Retail Federation memperkirakan bahwa tarif universal sebesar 10% hingga 20% pada semua impor, dikombinasikan dengan tarif sebesar 60% pada impor Tiongkok, dapat membebani konsumen Amerika tambahan sebesar $46 miliar hingga $78 miliar per tahun.


Singkatnya, tarif yang diusulkan Trump pada negara-negara BRICS dimaksudkan untuk mencegah blok tersebut menciptakan mata uang baru yang dapat merusak posisi global dolar AS. Namun, tindakan ini membawa risiko meningkatnya ketegangan perdagangan dan berdampak pada ekonomi AS dan global.