Kopi Arabika menyumbang 75-80
persen dari produksi kopi di dunia, sedangkan Robusta 20 persen. Brazil diketahui
menjadi negara terbesar pengekspor kopi arabika, sementara pengekspor robusta
berasal dari Vietnam. Indonesia menjadi urutan kedua setelah Brazil dalam
bidang ekspor kopi. Arabika dan robusta menjadi kopi yang paling dikenal oleh
dunia. Kontrak Berjangka Kopi Arabika bisa menjadi sarana lindung nilai bagi
pelaku specialty coffee di Indonesia. Fluktuasi harganya bisa dimanfaatkan oleh
pelaku pasar secara umum untuk memanfaatkan peluang mendapatkan capital gain.
Kontrak Berjangka Kopi Arabika memiliki periode perdagangan satu tahun untuk
tiap-tiap bulan kontrak yang diperdagangkan. Pada saat jatuh tempo, pelaku
pasar bisa memilih untuk melakukan serah terima fisik kopi arabika sesuai
ketentuan yang berlaku pada gudang-gudang terdaftar yang berlokasi dekat sentra
produksi kopi arabika
Kontrak Berjangka Kopi Arabika
(ACF) adalah perjanjian kontrak berjangka yang menggunakan kopi arabika sebagai
aset dasar. Kopi arabika dikenal karena rasa yang lebih halus dan kompleksnya
dibandingkan dengan varietas kopi lainnya. Kontrak ini diperdagangkan di pasar
berjangka komoditas dan memiliki tujuan utama untuk memberikan kepastian harga
di masa depan.
Pihak yang terlibat dalam kontrak
berjangka kopi arabika melibatkan produsen, pedagang, dan pembeli di industri
kopi. Mereka menggunakan kontrak berjangka untuk melindungi diri dari fluktuasi
harga kopi yang tidak pasti, serta untuk mengelola risiko yang terkait dengan
perubahan kondisi pasar.
Kontrak berjangka memiliki
spesifikasi tertentu, termasuk ukuran kontrak, siklus kedaluwarsa, dan metode
penyelesaian. Pelaku pasar perlu memahami spesifikasi ini sebelum terlibat
dalam perdagangan, sementara risiko seperti fluktuasi harga dan faktor eksternal
lainnya harus dipertimbangkan dengan cermat.
Para pelaku pasar dapat
menggunakan analisis teknikal dan fundamental untuk memahami pergerakan harga
kopi arabika. Dalam konteks ini, analisis teknikal melibatkan pengamatan grafik
dan indikator teknis, sementara analisis fundamental melibatkan pemahaman
faktor-faktor ekonomi dan kondisi pasar yang mendasari.
Seiring dengan karakteristik umum
kontrak berjangka, Kontrak Berjangka Kopi Arabika (ACF) berada dalam ranah
perdagangan komoditas, dan risiko serta peluang terkait dapat memengaruhi
keputusan perdagangan para pelaku pasar yang terlibat. Sebelum terlibat dalam
perdagangan kontrak berjangka, disarankan untuk mencari informasi lebih lanjut
dari sumber yang dapat diandalkan dan berkonsultasi dengan profesional keuangan
yang berpengalaman.