CLR / OIL
Harga
Minyak West Texas Intermediate (WTI) terus menurun selama lima hari
berturut-turut, diperdagangkan di kisaran $73,90 per barel selama sesi Asia
pada hari Selasa. Penurunan harga minyak mentah ini disebabkan oleh Organisasi
Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, yang
dikenal sebagai OPEC+, mengumumkan rencana bertahap untuk mengurangi beberapa
pengurangan produksi minyaknya.
OPEC+
berencana untuk menghentikan pengurangan produksi sukarela sebesar 2,2 juta
barel per hari (bph) selama setahun ke depan, dimulai pada bulan Oktober. Pada
bulan Desember, lebih dari 500.000 bph diprakirakan akan kembali masuk ke
pasar, dengan total 1,8 juta bph akan kembali pada bulan Juni 2025.
Menurut
laporan Reuters, Amerika Serikat membeli tambahan 3 juta barel minyak untuk
Cadangan Minyak Strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR) negara tersebut,
seperti yang diumumkan oleh Departemen Energi pada hari Senin. Langkah ini
merupakan bagian dari upaya penambahan secara bertahap setelah penjualan
terbesar yang pernah ada pada tahun 2022. Presiden AS Joe Biden telah
memerintahkan penjualan 180 juta barel selama enam bulan pada tahun 2022 untuk
mengendalikan harga bahan bakar setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Data
Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS terbaru
menunjukkan bahwa tekanan harga mereda di bulan April. Meskipun demikian,
laporan tersebut tidak mendorong penurunan suku bunga dari Federal Reserve (The
Fed), menunjukkan bahwa bank sentral itu mungkin membutuhkan lebih banyak waktu
untuk mencapai target inflasi. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi berdampak
negatif pada prospek ekonomi AS dan mengurangi permintaan minyak.
Peluang Trading BUY 72.50
TP 74.00
TP 75.00
TP 76.00
SL 72.00
Note : jika harga tidak bisa melewati 75.00 potensi akan
koreksi.
Alternatif Trading SELL 74.80