Beberapa tema utama berkembang minggu ini. Yang pertama adalah perlambatan di pasar saham. Pasar saham utama AS mencatat penurunan beruntun pertamanya dalam beberapa minggu pada hari Selasa, sementara Nasdaq mencatat kenaikan kecil. Pergerakan Prakiraan pasar saham minggu ini menunjukkan bahwa rekor tertinggi ke-50 untuk S&P 500 bisa jadi merupakan sebuah permintaan yang sulit dengan pemilu AS yang semakin dekat. Indeks-indeks Eropa sebagian besar datar hingga lebih rendah, karena mereka juga telah kehilangan jangkarnya seiring dengan beberapa risiko geopolitik utama. Ada beberapa rilis laporan keuangan emiten besar AS hari ini, termasuk Boeing dan Tesla, yang akan melaporkan pendapatan setelah pasar AS tutup. Hal ini akan diawasi dengan cermat untuk melihat apakah ada kejutan pendapatan yang positif yang dapat mendorong pasar saham blue chip AS kembali ke jalur kemenangannya.
Tema-tema lain yang mendominasi pasar keuangan saat ini termasuk divergensi di pasar obligasi global dan perdagangan Trump. Pertama-tama, imbal hasil obligasi AS meningkat minggu ini, karena pasar memprakirakan prospek dua kali penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Pasar saat ini memprakirakan pemangkasan sebesar 42 basis poin pada akhir tahun ini, sebulan yang lalu terdapat 79 basis poin pemangkasan yang diperhitungkan untuk pertemuan The Fed bulan November dan Desember. Ini adalah perubahan besar dan mendorong penguatan dolar. Imbal hasil Inggris juga meningkat menjelang anggaran minggu depan. Namun, imbal hasil Eropa turun, karena pasar memprakirakan pemangkasan sebesar 45 basis poin pada pertemuan ECB di bulan Desember.
Harga Emas telah membuat rekor tertinggi lagi pada hari Rabu, yang terkait dengan perdagangan Trump, serta ketegangan Timur Tengah. Minyak mentah Brent tetap berada di atas $75 per barel, meskipun minyak memberikan beberapa keuntungan hari ini, sementara harga emas melanjutkan kenaikan parabola.