Harga emas global (XAU) terus mencetak rekor. Hal ini bisa memberikan gairah bagi pergerakan harga saham emiten yang bergerak di bidang logam mulia tersebut. Dalam sepekan harga emas sudah meroket 3,8% dan mempertahankan posisi-nya di level All Time High (ATH). Hingga saat ini, harga XAU/USD berhasil menembus $2671. Kenaikan harga emas ini dipicu oleh berbagai faktor makroekonomi global, salah satunya adalah keputusan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat yang memulai siklus pemangkasan suku bunga besar-besaran.
Pada pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps), sebagai bagian dari strategi untuk mendukung perekonomian yang melemah.
Proyeksi lebih lanjut menunjukkan bahwa The Fed berencana untuk terus memotong suku bunga sebesar 50 bps lagi hingga akhir 2024, 100 bps pada 2025, dan tambahan 50 bps pada 2026. Kebijakan ini memberikan dorongan kuat pada harga aset safe haven seperti emas.
Selain itu, ketidakpastian geopolitik yang berkepanjangan, terutama konflik di Timur Tengah seperti Gaza, serta ketegangan di Ukraina, semakin memperkuat permintaan emas sebagai aset perlindungan (safe haven).
Sepanjang tahun ini emas sudah naik lebih dari 28%. Apresiasi ini menjadi yang paling pesat sejak 2010 menunjukkan minat investor yang tinggi terhadap emas di tengah ketidakpastian global.