EUR/USD naik di atas 1,0400 di sesi Eropa hari Rabu. Pasangan mata uang utama ini menguat karena Dolar AS (USD) melanjutkan penurunan beruntunnya untuk hari ketiga perdagangan. Para pelaku pasar memprakirakan perang dagang akan terjadi terutama antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok karena yang terakhir telah membalas terhadap tarif 10% dengan memberlakukan tarif pada berbagai ekspor AS, termasuk peralatan pertanian, beberapa mobil, dan barang-barang energi seperti Batu Bara dan Gas Alam Cair (LNG).
Dengan sisa dunia, para investor memprakirakan Presiden AS Donald Trump akan menggunakan tarif sebagai alat untuk memiliki posisi dominan dalam negosiasi kesepakatan dengan mitra dagang. Penundaan tarif 25% Presiden Trump terhadap Kanada dan Meksiko berasal dari ekspektasi bahwa tarif lebih merupakan manuver politik.
Sementara itu, pemicu berikutnya untuk Dolar AS (USD) adalah data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ketenagakerjaan resmi ini diprakirakan akan mempengaruhi spekulasi mengenai panduan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).