Pada bulan Agustus 2024, pasar emas mengalami pergerakan sideways menjelang keputusan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Meskipun emas sering kali dianggap sebagai aset safe-haven saat ketidakpastian ekonomi meningkat, pasar kali ini tampak lebih berhati-hati. Investor menunggu keputusan Federal Reserve mengenai kebijakan moneter terbaru yang diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Penurunan suku bunga cenderung melemahkan dolar AS, yang dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi alternatif. Namun, ketidakpastian tentang seberapa besar dampak penurunan suku bunga ini membuat harga emas bergerak dalam kisaran sempit.
Spekulasi tentang penurunan suku bunga telah meningkatkan volatilitas di pasar keuangan. Beberapa analis percaya bahwa jika Federal Reserve memangkas suku bunga lebih dari yang diperkirakan, emas bisa melihat lonjakan harga. Ini karena emas tidak memberikan imbal hasil tetap seperti obligasi, sehingga menjadi lebih menarik ketika suku bunga turun. Sebaliknya, jika penurunan suku bunga tidak sesuai dengan ekspektasi pasar, bisa terjadi tekanan pada harga emas, karena investor mungkin akan beralih kembali ke aset berisiko yang menawarkan pengembalian lebih tinggi.
Selain itu, situasi geopolitik dan data ekonomi terbaru juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas. Ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian ekonomi di beberapa wilayah, seperti Eropa dan Asia, telah memicu kekhawatiran investor, mendorong beberapa dari mereka untuk mempertahankan posisi di emas sebagai lindung nilai. Meski demikian, tanpa katalis yang kuat, pergerakan harga emas tetap terbatas, menunggu petunjuk lebih lanjut dari kebijakan moneter The Fed dan indikator ekonomi lainnya.