USDIDR
melemah dan melayang di sekitar 16.029 di tengah perdagangan sesi Asia. Rupiah
(IDR) menguat dan mampu bertahan di bawah level 16.050 melawan Dolar AS yang
melemah 104,70 sejauh ini.
Pesanan
Barang Tahan Lama AS di bulan April meningkat 0,7% MoM lebih kuat dari
ekspektasi -0,8%. Sementara itu, Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan
di bulan Mei meningkat ke 69,1 dari 67,4 di bulan April, lebih baik dari
estimasi 67,5. Ekspektasi inflasi lima tahun UoM turun ke 3% dari 3,1%.
Data-data
AS yang lebih kuat tersebut dan komentar-komentar hawkish dari para pejabat
Federal Reserve (The Fed) AS dapat memicu harapan atas penundaan pemangkasan
tahun ini. CME FedWatch Tool menunjukkan penurunan peluang pemangkasan ke 50,3%
dari 64,8% yang tercatat pada pekan sebelumnya. Risalah rapat FOMC pekan lalu
menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan The Fed tidak terburu-buru untuk
menurunkan suku bunga.
Hari
ini, Bank Indonesia (BI) akan merilis Pasokan Mata Uang bulan April, yang ada
bulan sebelumnya berada di 7,2%.
Sementara
untuk pekan ini di Amerika Serikat (AS), Biro Analisis Ekonomi AS (Bureau of
Economic Analysis/BEA) akan merilis data Produk Domestik Bruto Disetahunkan QoQ
pada hari Kamis dan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption
Expenditures/PCE) bulan April pada hari Jumat.