@ p e f . i n d o n e s i a
Berbagai Fasilitas Menarik
  • 12 Hour
  • 54 Minutes
  • 32 Sec

Free Trading Tools Berbasi AI!

gift box gift box circle circle not found not found gift box dots shape
not found
  • 24 Days
  • 10 Hour
  • 45 Minutes
  • 10 Sec
Daftar Sekarang
not found
Free Merchandise Wellcome Bonus

Tanpa syarat LOT

Klaim Sekarang
Trading Tools Tools AI Pertama di Indonesia

Biarkan AI Membantu Anda

Coba Gratis
Hadiah Menarik lainnya Tanpa

Diundi

Daftar Sekarang

Trading anti Delay hanya di PEF Indonesia

Contact Info

PT. Premier Equity Futures

(021) 50301028

cs@premierequityfutures.co.id

feature
author
Author Name
PEF Indonensia
Categories
Market Mover
Date
23/06/2025

WTI naik di atas $74,50 karena serangan AS terhadap Iran meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan

Harga minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI), diperdagangkan sekitar $74,80 selama jam perdagangan Asia pada hari Senin. Harga WTI telah naik ke level tertinggi sejak Januari setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan langsung terhadap Iran, yang meningkatkan kekhawatiran akan potensi gangguan terhadap pasokan energi dari Timur Tengah, khususnya melalui Selat Hormuz.

Harga WTI melonjak setelah AS memasuki konflik antara Israel dan Iran selama akhir pekan, dengan pesawat tempur dan kapal selam Amerika menargetkan tiga fasilitas Iran di Iran, Fordo, Natanz, dan Isfahan. Selain itu, parlemen Iran telah memilih untuk menutup Selat Hormuz sebagai balasan atas serangan Trump terhadap negara tersebut. 

Seperlima dari konsumsi minyak dunia melewati Selat Hormuz, pintu gerbang keluar Teluk Persia. Analis JP Morgan memperkirakan bahwa harga minyak dapat meningkat hingga $130 jika perang Timur Tengah yang berkepanjangan menghalangi Selat Hormuz.

Para pedagang minyak akan memantau dengan saksama bagaimana Iran akan menanggapi serangan AS. Menteri luar negeri Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa Republik Islam memiliki "semua pilihan" untuk mempertahankan kedaulatannya. Kekhawatiran bahwa pasokan energi dari Timur Tengah dapat terganggu mungkin akan membebani emas hitam tersebut dalam waktu dekat. 

Di sisi lain, estimasi permintaan yang lebih rendah mungkin membatasi kenaikan harga WTI. Dalam laporan minyak bulanannya minggu lalu, Badan Energi Internasional (EIA) merevisi estimasi permintaan minyak dunia turun sebesar 20.000 barel per hari dari perkiraan bulan lalu dan meningkatkan estimasi pasokan sebesar 200.000 barel per hari menjadi 1,8 juta barel per hari.

Chat With AI
bg shape circle circle

Daftar sekarang dan Mulai Perjalanan trading Anda bersama PEF Indonesia!