@ p e f . i n d o n e s i a
Berbagai Fasilitas Menarik
  • 12 Hour
  • 54 Minutes
  • 32 Sec

Free Trading Tools Berbasi AI!

gift box gift box circle circle not found not found gift box dots shape
not found
  • 24 Days
  • 10 Hour
  • 45 Minutes
  • 10 Sec
Daftar Sekarang
not found
Free Merchandise Wellcome Bonus

Tanpa syarat LOT

Klaim Sekarang
Trading Tools Tools AI Pertama di Indonesia

Biarkan AI Membantu Anda

Coba Gratis
Hadiah Menarik lainnya Tanpa

Diundi

Daftar Sekarang

Trading anti Delay hanya di PEF Indonesia

Contact Info

PT. Premier Equity Futures

(021) 50301028

cs@premierequityfutures.co.id

feature
author
Author Name
PEF Indonensia
Categories
Market Mover
Date
09/05/2025

WTI bertahan di dekat $60,00, kenaikan muncul karena meredanya ketegangan perdagangan

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bergerak turun selama jam perdagangan Asia pada hari Jumat, diperdagangkan mendekati $59,80 per barel setelah membukukan kenaikan hampir 4% pada sesi sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh meredanya ketegangan perdagangan antara konsumen minyak utama—Amerika Serikat ( AS) dan Tiongkok—dan pengumuman kesepakatan perdagangan "terobosan" antara AS dan Inggris.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng di Swiss pada 10 Mei, dengan tujuan untuk mengatasi sengketa perdagangan yang sedang berlangsung yang telah melemahkan permintaan minyak mentah global.

Dalam perkembangan terpisah, Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengisyaratkan bahwa Inggris telah sepakat untuk mengurangi tarif impor AS dari 5,1% menjadi 1,8%. AS, pada gilirannya, memangkas tarif pada mobil Inggris sambil mempertahankan bea masuk 10% pada sebagian besar barang lainnya.

Meskipun ada kenaikan baru-baru ini, harga minyak menghadapi tantangan yang signifikan. OPEC dan sekutunya (OPEC+) berencana untuk meningkatkan produksi minyak, yang dapat membebani harga. Menurut survei Reuters, total produksi OPEC sedikit menurun pada bulan April karena produksi yang lebih rendah di Libya, Venezuela, dan Irak mengimbangi peningkatan yang direncanakan di tempat lain.

Sementara itu, sanksi AS terhadap dua kilang minyak kecil China—yang dituduh membeli minyak mentah Iran—telah mengganggu operasi mereka, dengan sumber yang mengindikasikan bahwa kilang minyak tersebut kini menjual produk dengan nama yang berbeda. Hal ini menandai peningkatan tekanan Washington terhadap Iran, karena AS berupaya untuk membatasi pendapatan minyak Teheran dan mendorong negosiasi nuklir baru.

Chat With AI
bg shape circle circle

Daftar sekarang dan Mulai Perjalanan trading Anda bersama PEF Indonesia!