









Harga emas turun karena aksi ambil untung, permintaan Dolar AS kembali meningkat
Harga emas (XAU/USD) sedikit melemah di bawah $4.100 pada awal sesi perdagangan Eropa hari Kamis. Logam mulia ini telah mengalami aksi jual tajam di sesi-sesi sebelumnya akibat meredanya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok serta meningkatnya permintaan Dolar AS (USD). Para pedagang juga mengambil untung menjelang data inflasi utama AS yang akan dirilis pada hari Jumat. Lebih lanjut, para analis yakin bahwa berakhirnya festival Diwali di India, konsumen emas terbesar kedua di dunia, dapat mengurangi permintaan fisik dan menekan harga.
Di sisi lain, penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung dan ketegangan geopolitik dapat mendorong harga emas, karena dianggap sebagai aset safe haven di masa ketidakpastian. Spekulasi tentang penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve (Fed) dapat menopang logam kuning ini. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang memegang emas, sehingga mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Para pedagang akan memantau dengan cermat perkembangan seputar pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok, karena perwakilan perdagangan mereka dijadwalkan bertemu akhir minggu ini menjelang pertemuan yang direncanakan antara pemimpin Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump minggu depan.
Rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan September akan menjadi sorotan pada Jumat sore karena minimnya data yang dipicu oleh penutupan pemerintah. Jika laporan menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari perkiraan, hal ini dapat mengangkat USD dan membebani harga komoditas berdenominasi USD dalam waktu dekat.
Share this Post



